Simak Proses Pengolahan Biji Kakao Menjadi Cokelat

Simak Proses Pengolahan Biji Kakao Menjadi Cokelat - Cokelat adalah makanan favorit semua orang. Tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Namun, tahukah Anda bahwa cokelat ini awalnya berasal dari kakao, biji yang pahit dan keras?  Saat ini banyak sekali makanan dan minuman yang terbuat dari tanaman kakao.

Kakao merupakan komoditas yang dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara kita. Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu pemasok kakao terbesar di dunia, dengan 13,6%, disusul Pantai Gading (38,3%) dan Ghana (20,2%).

Proses pengolahan biji kakao oleh petani

Untuk mendapatkan harga jual yang tinggi, biji kakao yang dipanen harus segera diproses. Pengetahuan yang memadai tentang pengolahan pasca panen biji kakao menjadi coklat sangat diperlukan agar hasilnya berkualitas tinggi dan memiliki nilai jual. Pada umumnya biji kakao menjadi coklat itu membutuhkan beberapa tahapan yang harus dilalui. Nah berikut ini adalah beberapa informasi tentang proses pembuatan biji kakao menjadi coklat.

1. Panen

Setelah tahap pembuahan, buah kakao matang dalam 5-6 bulan. Kemudian bila sudah menguning, ini menandakan bahwa buah tersebut sudah bisa dipanen. Buah kakao harus dipanen oleh petani agar tidak merusak pohon.

2. Penyortiran

Klasifikasi selanjutnya. Buah kakao yang dipanen dibuka untuk memperlihatkan biji kakao, yang ditutupi dengan pulp putih berserat. Rata-rata setiap biji kakao dapat menghasilkan 35-50 biji kakao.

3. Fermentasi

Kemudian tumpuk benih di atas tikar, daun pisang atau kotak dan tutup. Bakteri di udara dan khamir (khamir) menyebabkan perubahan komposisi kimia pulp, yang pada proses fermentasi berubah menjadi alkohol dan asam asetat. Proses fermentasi bisa memakan waktu hingga 5-8 hari.

Tahap ini paling penting dalam persiapan biji kakao, karena ini adalah awal dari pembentukan rasa pada kakao. Selama proses fermentasi, biji kakao diaduk satu kali sehari agar panas yang dihasilkan dari proses fermentasi merata. Dari waktu ke waktu petani membalik tumpukan secara perlahan agar proses berlangsung merata.

4. Pengeringan

Sebelum dikirim ke pabrik, biji kakao harus melalui proses pengeringan. Biji kakao kemudian ditempatkan dalam nampan dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama sekitar satu minggu. Selain itu, proses pengeringan dapat menggunakan alat pengering (drying), atau menggunakan kombinasi keduanya. Proses ini dilakukan untuk menurunkan kadar air benih dari 60% menjadi 6-7%. Kandungan air tersebut tidak mengurangi kualitas benih selama proses penyimpanan dan pengangkutan. Untuk memastikan tingkat kekeringan atau kadar air pada biji kakao anda bisa menggunakan bantuan alat berupa Moisture Meter Biji Kakao. Dengan bantuan alat tersebut anda dapat

5. Menentukan kualitas benih

Setelah pengeringan, kadar air biji kakao berkurang menjadi 6-7 persen dan beratnya berkurang sekitar setengahnya. Biji-biji ini kemudian disortir berdasarkan kuantitas dan kualitas dan dikemas untuk dikirim ke pabrik cokelat.

Proses pengolahan biji kakao oleh pabrik

1. Inspeksi dan pembersihan

Untuk biji kakao, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksanya terlebih dahulu. Ukuran, kualitas, kelembaban dan jamur atau cacat lainnya harus diperiksa terlebih dahulu. Selain itu, dilakukan uji sensori untuk menguji rasa dan bau. Setelah pengujian selesai, biji kakao dibersihkan dari batu, ranting, logam, debu dan benda asing lainnya.

2. Hancurkan dan menangkan

Biji kakao kemudian dipecah dan dipisahkan antara cangkang dan ujungnya dengan proses yang dikenal sebagai menampi. Dalam proses ini, udara digunakan untuk memisahkan kakao dari paku dalam beberapa tahap.

3. Memanggang

Selanjutnya adalah proses pemanggangan. Pemanggangan juga merupakan langkah penting dalam persiapan cokelat, karena rasa, aroma, dan warna terbentuk dalam biji kakao dalam proses ini. Selain itu, proses pemanggangan ini membantu mengurangi jumlah air dan menghancurkan mikroorganisme di dalam puting. Ada dua metode pemanggangan yang umum digunakan: penggorengan kacang dan nebrozing. Dalam proses pemanggangan ini, senyawa alkali sering ditambahkan untuk mendapatkan warna dan rasa yang diinginkan.

Selain itu, para ilmuwan menemukan cara untuk mengurangi rasa pahit cokelat hitam

4. Penggilingan

Setelah proses pemanggangan, kakao ini masuk ke proses penggilingan melalui nib. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan pasta cair yang disebut cocoa liqueur atau massa kakao.

5. Mengencangkan dan menghancurkan

Kemudian masukkan penahan terakhir untuk mengencangkan dan menghancurkan. Massa kakao cair ini melalui proses pengepresan untuk mendapatkan cocoa butter dan cocoa cake. Kue kakao padat kemudian melalui proses penghancuran untuk menghasilkan bubuk kakao. Produk setengah jadi ini adalah bahan untuk membuat cokelat.

Tidak ada komentar untuk "Simak Proses Pengolahan Biji Kakao Menjadi Cokelat"