6 Tahapan Budidaya Jagung Organik Ini Membuat Panen Lebih Produktif

Tentu Anda sudah tahu tanaman yang satu ini, yaitu tanaman jagung. Saat ini jagung sudah menjadi kebutuhan pokok untuk konsumsi sehari-hari bagi sebagian orang. Tanaman jagung relatif mudah tumbuh, jauh lebih mudah tumbuh dibandingkan cabai, tomat dan tanaman lainnya. Jagung kaya akan karbohidrat, sehingga cocok digunakan sebagai pengganti beras dan gandum, sehingga memiliki permintaan pasar. Untuk jenis jagung yang dibudidayakan, Anda bisa memulainya dengan menanam jagung jenis organik.

Tahapan Penanaman Jagung Organik

1. Kondisi untuk menanam jagung organik

Jagung memiliki karakteristik yang tergolong ramah petani, karena jagung sendiri memiliki tingkat adaptasi yang relatif tinggi. Anda bisa menanam jagung di dataran rendah atau dataran tinggi. Selain itu, jagung dapat tumbuh di tanah dengan pH antara 5-8.

Hal penting yang harus Anda perhatikan adalah kondisi tanah dengan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan jagung organik. Tanaman ini membutuhkan nitrogen dalam jumlah yang cukup, dan Anda harus memperhatikan nutrisi lain seperti kalium dan fosfat.

2. Budidaya lahan jagung organik

Dalam proses menanam jagung organik, Anda bisa menggunakan bekas sawah atau menggunakan sistem bedengan. Namun jika menggunakan sawah, tentunya lahan tersebut tidak boleh diisi air. Oleh karena itu, harus ada tempat tidur yang berfungsi untuk irigasi atau sistem drainase.

Anda bisa membuat bedengan dengan tinggi 20-30 cm dan lebar 1 m. Dengan ukuran bedengan jenis ini Anda dapat menanam 2 baris jagung dalam 1 bedengan. Anda juga perlu mengatur jarak antar tempat tidur. Jarak antar bedengan adalah 30-40 cm.

Sebagai pupuk dasar, Anda bisa menggunakan kotoran ayam yang dicampur dengan kotoran sapi atau kotoran kambing. Perbandingannya adalah 1 karung kotoran kambing atau sapi dengan 1 karung kotoran ayam. Tujuan pemberian pupuk kandang adalah untuk meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah. Sedangkan kotoran sapi atau kambing untuk menambah nutrisi kalium dan fosfat. Jumlah total pupuk yang Anda butuhkan untuk menghasilkan jagung organik adalah 5 ton per hektar.

3. Tahap penanaman jagung organik

Sebaiknya mulai tahap penanaman di awal musim hujan. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah air sebelum tanam. Namun jika Anda memulainya di awal musim kemarau, maka Anda perlu menyiapkan air yang cukup dalam proses menanam jagung organik. Oleh karena itu, Anda perlu bersabar dalam memilih benih yang baik agar hasil panen Anda melimpah. Anda bisa menggunakan berbagai jenis jagung, seperti jagung manis, jagung campuran, dan jagung super.

Sebelum menanam benih jagung, pastikan membuat lubang tanam sedalam 2-3 cm. Anda dapat menempatkan hingga 2 biji jagung di setiap lubang. Setelah itu, tutup kembali lubang tanam menggunakan tanah yang sudah dicampur pupuk. Anda membutuhkan 8 kg benih per 1 hektar jagung organik. Jarak ideal antar lubang tanam jagung organik adalah 60-75 cm. Perkebunan jagung Anda berhasil ketika populasi jagung Anda tumbuh 34-37 ribu hektar.

4. Tahap Pemeliharaan

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan di tingkat jagung organik, antara lain:

  • Anda harus menyiangi setiap 2 minggu sekali. Gulma yang harus anda tangani adalah rerumputan atau ilalang yang tumbuh di sekitar tanaman jagung organik anda dan lakukan proses tersebut untuk menguatkan batang jagung organik anda agar tidak mudah tumbang dan akarnya tertutup tanah.
  • Buat tahap lebih tipis, tahap ini adalah ketika Anda memiliki tanaman jagung organik yang tidak sehat atau pertumbuhannya kurang dari biasanya. Pendidikan Anda akan dilakukan dengan memetik dan memotong tanaman yang buruk atau menggantinya dengan tanaman yang baik.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang biasa ditemui dalam produksi jagung organik adalah penggerek, kutu daun, penggerek tongkol, tikus, dan belalang. Berikut ini adalah uraian mengenai jenis-jenis hama pada usahatani jagung organik :

  • Lubang pohon atau furnacalis. Hama jenis ini umumnya menyerang jagung Anda saat masih dalam tahap sayur dan benih. Hama jenis ini menyerang jagung Anda di alang-alang, karena larva penggerek memakan batang jagung Anda untuk makanan. Untuk mengendalikan hama ini, Anda bisa merotasi tanaman kedelai atau kacang tanah. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan memotong bunga jantan. Selanjutnya, Anda perlu menentukan waktu tanam ketika tidak ada wabah hama. Mereka dapat membunuh hama dengan menggunakan musuh alami seperti Trichogramma spp dan Euborellia Annulata.
  • Ulat tongkol atau Armigera. Hama merupakan hama yang dapat menyerang tanaman jagung anda. Cara mencegah berkembangnya hama ini adalah dengan mengolah tanah yang baik. Mengolah tanah akan mengurangi jumlah ulat ternak di musim tanam Anda berikutnya.
  • Kutu daun atau Armigera. Hama jenis ini merupakan hama yang dapat mengeluarkan embun pada daun jagung kemudian menjadi hitam. Anda dapat menghentikan hama ini dengan menggunakan musuh alami seperti Coccinella sp, Micraspis sp dan Lysiphlebus Mirzai. Anda dapat melakukan ini dengan menggabungkan jagung organik dan biji-bijian lainnya.

Selain serangan hama pada jagung organik, penyakit berikut juga sering disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur yang merusak pertumbuhan jagung organik.

  • Penyakit bule, serangan penyakit ini menunjukkan garis kuning dan coklat pada permukaan daun. Penyakit ini bisa menyerang batang jagung Anda. Jenis penyakit ini disebabkan oleh keterlambatan penanaman atau penanaman. Serangan penyakit ini dapat merusak hingga 100% batang jagung. Cara mengatasi penyakit tersebut adalah dengan memilih varietas yang tahan penyakit. Jika salah satu tanaman Anda rusak atau terinfeksi, pangkas dan putar pada waktu yang tepat.
  • Penyakit karat, penyakit yang dapat dilihat sebagai lepuh berwarna coklat hingga jingga pada permukaan jagung organik Anda. Penyakit ini kebanyakan menyerang jagung yang ditanam di iklim panas. Penyakit karat dapat berkembang dengan baik pada suhu 16-23 0C dan kondisi sangat lembab. Jika muncul bisul pada daun jagung organik Anda, Anda bisa mengatasinya dengan memilih bibit tahan penyakit.

6. Waktu panen

Panen jagung biasanya dilakukan pada saat tanaman mencapai 85-95 hari atau tergantung keinginan Anda untuk memanen. Cara mengumpulkannya, Anda bisa melakukannya dengan cara memutar tongkolnya, lalu pisahkan jagung dari batangnya. Jagung organik bisa dikatakan semi serbaguna, setelah panen, Anda bisa menggunakan batangnya sebagai bahan bakar atau pakan ternak. Kulit jagung organik dapat digunakan sebagai pembungkus untuk makan siang atau kertas tembakau.

Tidak ada komentar untuk "6 Tahapan Budidaya Jagung Organik Ini Membuat Panen Lebih Produktif"