8 Jenis Penyakit Sapi Dan Cara Mengatasinya
Di indonesia sendiri ada beragam jenis sapi yang bisa di ternakkan, seperti sapi brahman, sapi simmental, sapi chianina, dan sapi limosin. Hampir seluruh negara pastinya mempunyai wilayah peternakan yang memilih sapi untuk diternakkan. Hasil dari peternakan sapi, biasanya tidak lepas dari makanan pokok, seperti daging dan susu. Ini sangat penting apabila mempunyai peternakan sapi, kita harus menjaga tempat tinggal maupun kesehatan sapi secara maksimal agar menghasilkan hasil ternak yang berkualitas.
Faktor Yang Memengaruhi Kesehatan Sapi
Ada Beragam Faktor Yang Memengaruhi Kesehatan Sapi Diantaranya:
Timbulnya gangguan kesehatan pada sapi penyebabnya bisa dari lingkungan sekitar, seperti kandang yang tidak pernah dibersihkan dan udara yang tercemar.
Kemudian faktor internal yang memengaruhi kesehatan sapi adalah penyakit menular dari sapi lain yang berada dalam kandang yang sama. Maka, penting untuk melakukan pengecekan kesehatan dan kondisi sapi peliharaan sebelum ditempatkan pada kandang yang sama.
Faktor lainnya juga bisa dari pakan sapi yang bermasalah dapat membuat kesehatan sapi terganggu. Contoh kasus apabila tidak adanya keseimbangan makanan yang dikonsumsi sapi, seperti kurangnya nutrisi dan nilai gizi yang tidak sesuai takaran.
Jenis Penyakit Pada Sapi Dan Cara Mengatasinya
Dalam ternak hewan sapi yang harus diperhatikan adalah penyakit yang sering menyerangnya. Berikut adalah jenis penyakit pada sapi dan cara mengatasinya, diantaranya :
1. Penyakit Scabies (Sarcoptes Scabei)
Penyakit ini menimbulkan beberapa gejala pada hewan sapi diantaranya pada permukaan kulit terdapat kerak-kerak (keropeng). Kemudian sapi selalu menggesekan kulitnya yang terkena scabies tersebut pada permukaan dinding kandang atau sapi terkadang menggigit tubuhnya. Selain itu, sapi mengalami kerontokan bulu, kulit menjadi kaku dan tebal.
Cara Mengatasinya:
- Usahakan untuk selalu membersihkan kandang kurang lebih satu minggu sekali.
- Mandikan sapi selama 2 minggu sekali dan pisahkan sapi yang terkena infeksi dengan sapi yang lain.
- Berikan obat anti parasit agar mempercepat proses penyembuhan.
2. Penyakit Anthrax Atau Radang Limpa
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang berasal dari makanan. Makanan tersebut biasanya mengandung bakteri bacillus anthracis. Bakteri ini juga bisa menular melalui kontak langsung, sistem pernafasan dan juga dapat melalui makanan atau minuman.
Gejala Yang Ditimbulkan:
Sapi mengalami demam tinggi, tubuhnya lemah dan gemetaran, sistem pernafasan terganggu, terjadi pembengkakan pada kelenjar dada, leher dan alat kelamin.
Selain itu tubuh sapi terdapat banyak bisul, keluar darah berwarna merah kehitaman dari lubang hidung, telinga, mulut, anus dan vagina.
Kemudian, pada bagian limpa bengkak dan berwarna kehitaman serta kotoran sapi bercampur dengan darah. Jika kondisi ini lebih parah, maka sapi akan mengalami kematian.
Cara Mengatasinya:
- Wajib melakukan vaksinasi secara rutin setiap tahun untuk mencegah wabah anthrax.
- Pengawasan yang lebih ketat terhadap lalulintas ternak secara rutin.
- Melakukan isolasi pada sapi yang terkena penyakit agar tidak menular ke yang lain.
- Bangkai sapi yang terkena penyakit atau sakit jangan dipotong, tetapi harus dibakar dan dikubur.
3. Penyakit BEF (Bovine Ephemereal Fever/Demam 3 hari)
Penyakit ini disebabkan oleh Rhapdhovirus yang ditularkan oleh nyamuk culicoides. Gejala yang ditimbulkan adalah:
- Sapi mengalami demam tinggi dengan suhu antara 1-4 C.
- Mengalami tremor (gemetar), keluar ingus dari hidung dan mata serta nafsu makannya menurun.
- Sapi bisa mengalami kaki pincang, bahkan ada yang tidak dapat berdiri akibat nafsu makan yang berkurang dan juga kembung.
Cara Mengatasinya:
Selalu membersihkan kendang secara rutin dan merawatnya agar selalu dalam keadaan kering tidak lembab.
Pasalnya kandang yang kotor dan lembab bisa menjadi sarang nyamuk. Jika ini terjadi sarang nyamuk wajib dimusnahkan.
4. Penyakit Kembung Atau Bloat
Jenis penyakit pada sapi selanjutnya adalah kembung. Bentuk kembung yang dialami oleh sapi ini dapat dibedakan menjadi dua:
- Kembung yang berupa gas akibat adanya penyumbatan.
- Kembung berupa busa yang menjadi faktor penghambat terjadinya pelepasan gas. Hal ini cukup sering terjadi karena terdapat permasalahan pada fermentasi rumen yang tidak sempurna sehingga menghasilkan busa.
Gejala Yang Ditimbulkan:
- Perut sapi mengalami kembung dan bila diraba terasa keras dan sakit serta mengalami susah buang kotoran.
- Sapi akan mengalami kesulitan berdiri setelah berbaring.
- Pada bagian perut sebelah kiri sapi yang terkena penyakit kembung akan membesar, lalu punggungnya membungkuk dan pernapasan lebih meningkat.
Cara Mengatasinya:
- Cegah sapi agar tidak memakan rumput yang masih muda atau basah. Pasalnya sakit kembung ini disebabkan karena sapi memakan rumput yang masih basah dan menimbulkan gas dalam pencernaan yang tidak bisa dikeluarkan dari perut.
- Jangan gembalakan sapi pada pagi hari karena kondisi rumput masih basah oleh embun.
- Berikan obat kembung agar lekas sembuh.
5. Penyakit Cacingan
Jenis penyakit pada sapi selanjutnya adalah cacingan. Penyakit cacingan pada sapi disebut helminthiasis. Penyakit ini penyebabnya adalah parasit internal pada saluran pencernaan sapi.
Gejala Yang Ditimbulkan:
- Sapi akan terlihat kurus, lemah dan lesu serta rasa nafsu makannya berkurang.
- Bulu sapi kasar, kusam dan mengalami kerontokan.
- Buang air besar yang tidak teratur.
- Perut pada sapi mengalami pembengkakan, terkena diare dan kepala agak menunduk.
- Pada bagian rahang bawah sapi terlihat mengalami pembengkakan atau istilahnya bottle jaw.
Cara Mengatasinya:
- Selalu menjaga kebersihan kandang sapi kurang lebih satu minggu sekali.
- Memberikan obat cacing secara teratur.
- Pemberian rumput dalam keadaan kering atau proses pengaritan rumput di jam 12.00-15.00.
- Penggembalaan sapi sebaiknya pada siang hari agar tidak ada telur cacing yang menempel
- pada rumput.
6. Penyakit Ingusan
Penyakit yang bukan ditimbulkan oleh infeksi biasanya karena sapi mengalami keracunan pada makanan yang dikonsumsi. Virus penyebab ingusan pada sapi disebut virus Gamma Herpesvirinae dan ditularkan dari sesama ternak, seperti domba. Penyakit ini bisa tertular lantaran seringnya domba dan sapi bercampur pada suatu wilayah ketika digembalakan dan kesamaan tempat makan, di mana sapi bisa jadi memakan rumput bekas domba maupun sebaliknya.
Gejala Yang Ditimbulkan:
moncong sapi yang terlihat kering atau mengeluarkan nanah, keluarnya cairan kental pada mata dan hidung, sulit bernafas dan tubuh melemah.
Cara Mengatasinya:
- Jangan menempatkan sapi dengan domba pada suatu wilayah untuk digembalakan.
- Memerhatikan kebersihan kandang dan juga pakan sapi.
- Melakukan pemisahan kandang dari sapi yang sehat serta memberikan antibiotik pada sapi yang sehat.
7. Penyakit Kuku
Penyakit kuku busuk kerap disebut Foot Rot dan disebabkan oleh bakteri fusiformis yang masuk melalui bagian celah kuku sapi. Apabila bakteri ini telah masuk makan akan bertahan dan berkembang biak di sana, kelamaan akan membuat kelumpuhan pada telapak kaki sapi. Jika hal ini terjadi, maka tentu saja sapi tidak akan mampu untuk berjalan. Penyebab masuknya bakteri ini bisa terjadi karena keadaan tanah yang telah terkontaminasi ditambah dengan telapak kaki sapi yang terluka. Luka tersebut bisa menjadi jalan masuknya bakteri.
Gejala Yang Ditimbulkan:
- Munculnya pembengkakan pada tumit sapi.
- Keluarnya cairan berwarna kuning yang busuk dari kuku.
- Sapi akan terlihat berjalan tidak normal lantaran timbulnya rasa sakit pada telapak kaki, sehingga menyebabkan pincang.
Cara Mengatasinya:
- Melakukan pembersihan kandang dan kuku sapi secara rutin untuk mencegah bakteri.
- Merendam kaki sapi dengan cairan formalin.
- Bisa menyuntik cairan sulfat dan antibiotik yang sesuai resep dokter.
8. Penyakit Diare
Hewan sapi yang mengalami diare disebabkan karena adanya peningkatan frekuensi keluarnya feses dan mengandung air yang tidak normal jumlahnya.
Penyebab Diare Pada Sapi Ini Dapat Dibagi Menjadi 3 Kelompok:
- Diare karena gangguan fungsional yakni akibat alergi terhadap makanan, obat, cacat digesti, cacat absorpsi dan aspek psikologi.
- Kemudian, adanya penyakit metabolik atau penyakit umum yang menyerang pada saluran pencernaan seperti uremia, congestive heart failure, liver chirrhosis, hypoadrenocorticism, dan keracunan logam berat.
- Selain itu penyakit diare karena adanya penyakit intrinsik pada usus yang penyebabnya adalah bakteri, fungi, protozoa, metazoa parasit, virus dan radang non spesifik.
Lalu berdasarkan lama waktunya, diare dapat dibagi kembali menjadi dua yaitu diare akut dan kronis.
- Diare akut penyebabnya bisa karena pakan yang tidak bersih, parasit ataupun karena penyakit infeksi.
- Diare kronis pada hewan sapi ini patut dicurigai karena adanya parasit seperti nematoda, Giardia, Tritrichomonas. Keberadaan parasit tersebut bisa diketahui melalui pemeriksaan feses.
Cara Mengatasinya:
Pemberian obat-obatan untuk mengurangi diare dengan menggunakan antibiotik atau vaksin. Upayakan selalu menjaga kebersihan kandang dan juga menjaga kebersihan pakan sebelum diberikan kepada hewan sapi tersebut. Oleh karena itu lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Demikianlah pembahasan dalam kesempatan kali ini mengenai beberapa jenis penyakit pada sapi dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "8 Jenis Penyakit Sapi Dan Cara Mengatasinya"
Posting Komentar